Kapan Nabi Muhammad SAW Lahir?
Oleh: Mamang M. Haerudin
Kala itu, Siti Aminah
dirundung sedih lantaran ditinggal wafat oleh suami terkasih (Abdullah) dalam
kondisi badan membuncit (hamil). Namun demikian, seiring berjalannya hari,
minggu, bulan silih berganti, Siti Aminah sama sekali tidak mengalami kesulitan
atau gangguan dalam menjalani hari-hari kehamilannya. Satu pertanda baik, yang
tak lazim dialami perempuan-perempuan umumnya waktu itu.
Sampai pada suatu malam,
menurut salah satu riwayat menyatakan tatkala bebintang dan rembulan
memancarkan sinar cerahnya, Siti Aminah mendengar suara “langit” berkata, yang
mengisyaratkan bahwa, dalam waktu dekat, akan lahir seorang tokoh panutan umat
dari rahimnya, dan memberi pentunjuk agar senantiasa berdo’a saat tiba hari
lahirnya, memohon perlindungan dari setiap bentuk iri hati, lalu menyuruh
anaknya kelak dinamai Muhammad.
Al-Syaffa’ namanya. Ia
adalah bidan yang membantu proses persalinan Siti Aminah yang saat itu ditemani
Barakah Ummu Aiman salah seorang pembantunya yang berasal dari Ethiopia. Pada
hari senin malam (ada yang berpendapat Senin pagi menjelang Subuh), tanggal 12
Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tanggal 29 Agustus 580 Masehi, bayi bernama
Muhammad itu lahir dengan sehat.
Meski riwayat yang
populer beliau lahir 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tahun gajah, tetapi
untuk kapan persisnya, ini yang sebenarnya oleh para ulama diperselisihkan.
Al-Mas’udi misalkan, berpendapat bahwa Muhammad lahir lima puluh hari setelah
terjadinya penyerangan pasukan bergajah yakni hari Senin 8 Rabi’ul Awwal. Lain
dengan al-Mas’udi, Husain Haikal menuturkan dalam bukunya Hayat Muhammad
tentang beragamnya pendapat para ulama dalam menyoal kelahiran Nabi SAW.
Selain pada tahun gajah, ada yang menyebut kelahirannya lima belas tahun
sebelum penyerangan tentara bergajah itu. Ada yang menduga empat puluh hari,
lima puluh hari, satu bulan, beberapa bulan, bahkan beberapa tahun setelah tahun
gajah, dan lain sebagainya.
Mengenai bulan dan
tanggalnya pun, sebagian ulama berbeda pendapat, ada yang menyebut bulan
Muharram, Shafar, Rajab, bahkan Ramadlan. Begitupun soal tanggal, banyak yang
berpendapat bahwa Nabi SAW lahir pada tanggal 2, 9, 17 Rabi’ul Awal. Ibnu Hazm
berpendapat pada tanggal 8 Rabi’ul Awwal. Dan seterusnya.
Demikian, pandangan ulama
amat beragam. Namun, sebagaimana lazim di Indonesia, 12 Rabi’ul Awwal ternyata
telah menjadi pendapat terpopuler yang dianggap sebagai hari kelahiran Nabi
SAW.
makasih gan.. sering kunjungin blog ane ya...
ReplyDeleteMantap ..
ReplyDeleteBack http://ridwan-hex.blogspot.com/2014/02/update-faster-vsand-v2-blogger.html
Thanks infonya gan..
ReplyDeleteDitunggu kunbalnnya.. sma followback blog saya..
www.ashidiqfaiqq.blogspot.com